Cherreads

Chapter 17 - BAB II.VI : City of Dementer

Blaze terus berjalan di tengah hiruk-pikuk kota Dementer. Hatinya berdebar-debar, merasa ada sesuatu yang perlu dia lakukan. Meskipun dia menikmati jalan-jalan santai, kenyataannya dia sedang kekurangan uang. Tidak mungkin terus bergantung pada keberuntungan.

"Mungkin aku akan ke guild untuk mengambil dan menyelesaikan misi," pikir Blaze dalam hati. "Dengan begitu, aku bisa mendapatkan uang."

Dengan tekad yang bulat, Blaze melangkah ke guild terdekat. Saat memasuki gedung yang ramai itu, matanya langsung disuguhi pemandangan orang-orang bertubuh besar, berotot, dan tampak sangat tangguh. Suasana itu sedikit membuat Blaze gugup, tetapi dia berusaha tenang.

"Permisi," ucap Blaze, memasuki guild dengan hati-hati.

Dia mengabaikan tatapan tajam dari beberapa petualang yang duduk di sekitar meja. Mereka semua tampak serius, namun Blaze tahu dia harus tetap fokus pada tujuannya: mendapatkan misi dan menyelesaikannya.

Blaze menuju papan misi, tempat di mana berbagai misi petualang terpasang. Berbagai pilihan misi tersedia—misi memburu monster, membantu orang, atau tugas yang lebih berbahaya. Namun, matanya tertuju pada salah satu misi yang tertera di sana.

"Misi apa yang akan ku ambil hari ini?" gumam Blaze, sambil memindai daftar misi.

Satu misi menarik perhatian Blaze. Misi itu melibatkan pembunuhan Hydra, naga berkepala sembilan. Namun, ada catatan penting: misi ini hanya diperuntukkan bagi kelompok petualang, bukan petualang individu.

"Ini misi yang sangat menarik, tapi... aku tidak punya kelompok. Bagaimana ya?" pikir Blaze, sedikit bingung.

Tiba-tiba, seorang pria besar dengan tinggi 2,5 meter dan kulit hitam datang mendekat. Kepalanya botak, dan tubuhnya dipenuhi otot yang menonjol. Dia menyapa Blaze dengan suara berat.

"Hei... Kau..!!" seru pria itu.

Blaze menoleh dan sedikit terkejut. "Kau memanggilku?" jawab Blaze, sedikit ragu.

"Ya, sedang apa kau melihat papan misi begitu lama?" tanya pria itu dengan nada tinggi, seolah-olah Blaze menghalangi pandangannya.

Blaze tersenyum canggung. "Aku sedang melihat misi yang ingin ku ambil. Tapi ada satu misi yang menarik perhatian ku. Apakah kalian, dengan kelompokmu, tertarik untuk mengambilnya?"

Pria itu menatap Blaze dengan penasaran. "Misi apa itu?"

Blaze menunjuk misi yang dia pilih, lalu meletakkan lembaran misi itu di meja. "Misi ini. Melawan Hydra, naga berkepala sembilan."

Pria itu terdiam sejenak. "Oh... melawan Hydra yah. Menarik. Kalau begitu, aku akan membawamu masuk ke kelompok kami. Tapi ingat, jika kita berhasil, hasilnya harus kita bagi rata," kata pria itu dengan tegas.

Blaze mengangguk setuju. "Baiklah, aku setuju."

Keduanya berjabat tangan, sepakat untuk bekerja sama. Pria besar itu tersenyum, lalu berkata, "Sebelum kita memulai, mari kita perkenalkan diri terlebih dahulu. Aku Ark Noa, tapi kalian bisa panggil aku Ark. Ini dua temanku, mereka berdua perempuan."

"Sapa mereka dengan baik," tambah Ark dengan bangga.

"Yaho... namaku Lisa Ririsa, panggil aku Lisa. Aku seorang pemanah, dan kekuatanku adalah Elemen angin," kata seorang wanita dengan rambut panjang yang tampak ceria.

"Halo... namaku Misa Ririsa, panggil aku Misa. Aku adalah petarung jarak dekat. Aku menggunakan pedang kecil di tangan kanan dan kiri untuk bertarung, dengan kekuatan Elemen angin. Aku juga kakak dari Lisa," kata wanita lainnya, sedikit pemalu.

Ark tertawa. "Misa ini agak pemalu, tapi dia sangat baik hati. Terutama saat melindungi adiknya."

Blaze tersenyum mendengar itu. "Kalian semua memiliki kekuatan Elemen yang keren! Aku sendiri memiliki Elemen api. Aku bisa mengeluarkan api dari tubuhku, dan jika aku marah, api hitam bisa keluar—itu jika aku benar-benar kehilangan kendali," jelas Blaze, sedikit menahan diri agar tidak terlihat terlalu bangga.

Ark mendekat dengan rasa penasaran. "Oh? Bisa tunjukkan?"

Blaze menggelengkan kepala. "Aku sedang tidak marah besar sekarang. Mungkin lain kali."

Tiba-tiba, Ark dengan cepat melayangkan pukulan ke arah Blaze. Untungnya, Blaze berhasil menghindar.

"Apa yang kau lakukan, Ark!" teriak Blaze, terkejut.

Ark hanya tertawa. "Bukan apa-apa, hanya ingin tahu apakah kekuatan api hitammu akan keluar kalau kau diserang secara tiba-tiba."

Blaze menghela napas. "Kau benar-benar ingin menguji itu, ya? Jangan khawatir, aku tidak terluka."

Mereka semua tertawa kecil, dan suasana menjadi lebih akrab.

"Sudahlah, ayo kita pergi," ucap Blaze, mengajak mereka berangkat.

Namun, Lisa menyela. "Tunggu, sebelum itu kita harus melaporkan misi kita ke petugas guild."

"Betul," kata Misa, "dan ngomong-ngomong, kita harus memberi nama untuk kelompok baru kita. Apa nama yang akan kita pilih?"

Blaze berpikir sejenak. "Kenapa tidak menggunakan nama kelompok kalian sebelumnya?"

Ark menggeleng. "Tidak bisa. Nama kelompok kami dulu adalah '3 in 1'. Tapi dengan adanya Blaze, kelompok kita harus punya nama baru. Kita tidak bisa tetap menggunakan nama itu."

Blaze tersenyum. "Bagaimana kalau 'The Tip of The Shuriken'? Karena kita berempat, dan ujung shuriken ada empat. Itu juga terdengar keren, bukan?"

Lisa mengangguk setuju. "Hm, nama yang bagus!"

Misa juga setuju. "Aku setuju."

Ark berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Baiklah, 'The Tip of The Shuriken' itulah nama kelompok kita."

"Bagus! Sekarang, mari kita mendaftar dan memulai misi kita!" seru Blaze.

Mereka semua menuju meja petugas guild.

Kami ingin mendaftarkan kelompok kami untuk melawan Hydra, naga berkepala sembilan," kata Ark dengan percaya diri.

Petugas guild memberikan formulir dan meminta mereka mengisi data. Setelah beberapa saat, semuanya sudah terisi dan siap.

"Nama kelompok petualang: The Tip of The Shuriken. Anggota: Ark Noa, Misa Ririsa, Lisa Ririsa, Blaze. Misi: Mengalahkan Hydra," ucap petugas guild, memeriksa formulir. "Semua sudah lengkap. Selamat menjalankan misi, para petualang."

"Terima kasih," jawab Ark.

Blaze tersenyum lebar. "Kalian siap?"

"Kami siap kapan saja, bro!" jawab Ark dengan semangat.

"Siap!" kata Lisa dan Misa serempak.

Blaze mengangkat tangan. "Sekarang... kita pergi!"

"Yo!!!" seru seluruh anggota kelompok The Tip of The Shuriken bersama-sama.

---

Dengan semangat tinggi, mereka pun melangkah keluar dari guild, siap menghadapi tantangan besar yang menanti mereka di luar sana.

---

To be continued...

More Chapters