Pada suatu masa yang tidak terjamah oleh waktu, di titik nol dari segala eksistensi, semesta masih berupa kehampaan yang tak bernama. Tidak ada cahaya, tidak ada kegelapan, hanya sunyi yang membeku di antara ruang yang belum tercipta.
Namun, di balik kehampaan itu, ada kekuatan yang tak dapat dijelaskan. Dua kehampaan—entitas tanpa bentuk—saling bersinggungan. Dan dari tabrakan itu, terciptalah dua kutub kosmik: sebuah lubang hitam dan lubang putih. Keduanya saling menjauh, berputar dalam tarian abadi selama jutaan tahun, membelah kehampaan menjadi ruang dan waktu.
Di dalam pusaran masing-masing lubang itu, partikel-partikel purba mulai saling bertemu, berpadu, dan bereaksi. Proses ini melahirkan sesuatu yang luar biasa—sebuah galaksi raksasa yang kemudian dikenal oleh makhluk hidup di masa depan sebagai Supergalaxy 1.
Namun, waktu adalah siklus tanpa akhir. Lubang hitam, dengan sifat destruktifnya, menghisap dan menghancurkan segala yang mendekat. Hingga suatu masa yang tak terhitung lamanya, lubang putih kembali mendekat... dan dalam pertemuan terakhir itu, ia hancur berkeping-keping, larut dalam kegelapan lubang hitam.
Dari peristiwa maha dahsyat itu, ledakan besar tercipta—ledakan yang mengguncang realitas dan menciptakan Supergalaxy 1 yang baru, dalam bentuk yang lebih sempurna. Di tengah gelombang energi kosmik itu, lahirlah sebuah sistem bintang yang menjadi pusat dari cerita ini.
Sebuah bintang bernama Orb Origin berdiri sebagai pusat tata surya, dikelilingi oleh tiga planet yang masing-masing membawa karakteristiknya sendiri:
Atsui Wakusei, planet pertama, menyala dengan panas luar biasa. Suhunya mencapai 369°C, menjadikannya planet terpanas di antara ketiganya. Permukaannya terbakar dalam kobaran magma abadi, seakan waktu tak pernah memberi jeda untuk mendingin.
Chelovecheskaya Zemlya, planet kedua, adalah tempat kisah kita bermula. Di sinilah bab pertama dari cerita legendaris "The World of Nine Elements" mulai ditulis oleh takdir. Planet ini menyimpan misteri, kekuatan, dan kehidupan yang penuh pertentangan.
Kalter Teufel, planet ketiga, adalah kebalikan sempurna dari Atsui Wakusei. Dengan suhu membeku di titik -963°C, permukaannya adalah lautan es tanpa akhir, membentang luas seperti cermin mati yang memantulkan kekosongan langit. Ia adalah planet terdingin di seluruh Supergalaxy 1.
Di tengah kehampaan yang kini telah menjadi panggung semesta, ketiga planet ini menari mengelilingi Orb Origin dalam harmoni abadi.
Namun, dari kesunyian ruang angkasa, suara pertama dari sebuah kisah mulai terdengar…
Sebuah cerita tentang sembilan elemen. Tentang perang, kedamaian, dan kekuatan tak terbayangkan.
Dan semuanya dimulai... di Chelovecheskaya Zemlya.