"Whispers of the Forgotten Realm"
Tahun-tahun berlalu sejak kehancuran Thoran, namun pengaruh pengorbanannya masih membekas di seluruh alam semesta. Pahlawan dan musuh lama, kini terpecah menjadi serpihan-serpihan kenangan yang memudar, sementara dunia yang hancur perlahan mulai bangkit kembali. Namun, kedamaian itu hanya ilusi yang terbentang rapuh di antara bayang-bayang kehancuran yang lebih dalam.
Alya, mantan penjaga relik kuno yang telah lama mengasingkan diri, kini menemukan dirinya berada di tengah pergolakan yang semakin besar. Ia merasa ada sesuatu yang mengintai di balik kegelapan, sesuatu yang bahkan kekuatan terbesar pun tidak bisa mengabaikannya.
"Alya, mereka datang," suara lembut namun penuh tekanan itu bergema dalam benaknya. Suara yang sama dengan yang pernah ia dengar dalam pertemuan terakhirnya dengan Thoran—sebelum semuanya berubah. Tidak ada lagi Thoran yang dulu, hanya sosok kosong yang kini menjadi legenda. Meskipun demikian, Alya merasakan sebuah beban yang lebih berat dari sebelumnya, dan tanggung jawab itu membawa dirinya lebih jauh ke dalam kegelapan kosmos.
Di luar angkasa, Zane—yang kini berada dalam pelarian dari hukum yang menginginkan kepalanya—terus berjuang untuk menemukan tujuan baru dalam hidupnya. Di tengah konflik galaksi yang semakin mencekam, Zane tahu bahwa ancaman besar menanti. Sebuah entitas yang lebih kuat dari apapun yang pernah mereka hadapi sebelumnya telah bangkit. Mereka yang menginginkannya untuk menghancurkan, sementara yang lain ingin mengendalikan.
"Ini lebih besar dari yang kita duga," Zane berbisik, menatap bintang-bintang yang tersebar di langit kelam. "Dunia ini tak lagi seperti yang kita kenal."
Namun, Zane tidak sendirian. Croustrov, entitas kuno yang sebelumnya terperangkap dalam kekuatan tak terkendali, kini menjadi mitra yang tak terduga. Aliansi antara Zane dan Croustrov adalah langkah terakhir yang harus diambil agar galaksi bisa terhindar dari kehancuran total. Akan tetapi, Croustrov sendiri memiliki agenda yang tak sepenuhnya jelas. Bisikan-bisikan tentang kekuatan yang lebih besar, yang terperangkap dalam jejak sejarah dan peradaban lama, semakin sulit diabaikan.
"Jangan lupa, Zane," kata Croustrov dengan suara yang dalam dan menggetarkan. "Kita berada di tengah-tengah perang yang lebih besar dari apa yang kita lihat. Dan meskipun kita bisa mengendalikan arah gelombangnya, kita tak akan bisa menghindari kehancuran yang akan datang."
Sementara itu, di tempat yang jauh dari jangkauan mereka, faksi-faksi yang terbentuk dari "Seven Deadly Sins" dan "Seven Heavenly Virtues" mulai berinteraksi. Mereka yang dikuasai oleh keinginan untuk berkuasa atau untuk menyelamatkan, mulai menyusun langkah mereka, tidak tahu bahwa ancaman yang lebih besar sedang bergerak di luar pengaruh mereka. Mereka yang menganggap diri mereka sebagai pelindung kebaikan berhadapan langsung dengan para penguasa keburukan yang tak terduga.
Tantangan moral semakin berkembang. Apakah mereka akan mampu bertahan melawan gelombang besar yang akan mengubah nasib seluruh dunia?