Cherreads

Chapter 18 - Restless Days

Empat bulan telah berlalu sejak misi pertama mereka di dimensi Georgia. Markas Fortex, yang dulu penuh dengan aktivitas menegangkan, kini terasa tenang, bahkan membosankan. Rapat rutin, analisis data, dan pengawasan anomali menjadi rutinitas yang seolah tak berujung bagi Furqon dan Zafran.

Di ruang kerja mereka, Furqon duduk di depan layar holografik, memeriksa data statistik dari Fortex Tower. Zafran, di sisi lain, bersandar santai di sofa dengan ekspresi bosan, memainkan pena holografik di tangannya.

"Apa kamu nggak merasa ini semua jadi terlalu monoton?" tanya Zafran, memecah keheningan.

Furqon mengangkat pandangannya sejenak. "Sangat monoton. Rasanya kita cuma jadi pengamat, bukan pelaku."

Zafran menghela napas panjang, lalu menyandarkan kepalanya ke sofa. "Kita butuh tantangan baru, sesuatu yang bikin darah kita berdesir lagi. Apa gunanya bergabung dengan Fortex kalau cuma begini?"

Furqon tersenyum kecil, lalu berkata, "Tantangan baru? Apa kamu pikir kita harus mengusulkan misi eksplorasi lintas dimensi? Kita bisa memetakan wilayah yang belum dikenal, mencari tahu apa yang ada di luar sana."

Zafran tertawa kecil mendengar itu. "Kedengarannya keren, tapi kalau kita benar-benar mengusulkan itu, aku yakin Dewan Penghubung akan berpikir kita kehilangan akal."

Furqon ikut tertawa. "Kamu benar. Mereka akan langsung menolak ide seperti itu tanpa alasan kuat. Lagi pula, aku tidak yakin kita punya data pendukung untuk meyakinkan mereka."

Zafran tersenyum lebar. "Tapi bayangkan saja. Kita melompat dari satu dimensi ke dimensi lain, menemukan hal-hal baru, dan menjadi tim pertama yang mengeksplorasi tempat yang belum pernah dilihat sebelumnya. Itu pasti jauh lebih seru daripada duduk di sini memantau data yang sama setiap hari."

Furqon menggeleng sambil tersenyum. "Kedengarannya menyenangkan, tapi sayangnya, kita bukan di sini untuk bersenang-senang. Kita di sini untuk menjaga kestabilan dimensi."

Keduanya tertawa kecil, menyadari bahwa pembicaraan itu hanya sebatas candaan untuk mengusir kebosanan mereka. Namun, meski tahu ide tersebut tidak mungkin diwujudkan, percakapan itu memberikan mereka hiburan singkat di tengah rutinitas yang membosankan.

"Kita benar-benar butuh sesuatu untuk menyegarkan suasana," kata Zafran akhirnya. "Kalau tidak ada tantangan baru, aku takut kita akan jadi terlalu nyaman dan kehilangan semangat."

"Setuju," jawab Furqon. "Tapi untuk sekarang, mungkin kita harus mencari cara lain untuk membuat hari-hari kita sedikit lebih menarik. Kalau misi baru datang, kita pasti sudah siap."

Keduanya kembali ke aktivitas mereka, tetapi senyum kecil masih tersisa di wajah mereka. Meski suasana markas terasa stagnan, percakapan sederhana itu mengingatkan mereka bahwa masih ada harapan untuk tantangan baru di masa depan.

More Chapters