Cherreads

Chapter 41 - Bayang-Bayang Keputusasaan

Dulu, ia mengira tidak ada tempat yang benar-benar dapat menelannya hidup-hidup. Tapi kini, di tengah Pegunungan Lumut, ia mulai meragukan keyakinan itu.

Wus Wus menghembuskan napas berat. Solor turun dari punggungnya, menepuk lehernya dengan lembut. "Kita harus berpikir..." gumamnya. Tapi bagaimana? Bahkan tanah yang ia pijak kini terasa tak nyata, seolah jika ia melangkah lebih jauh, ia akan jatuh ke dalam kekosongan.

Ia duduk di sebuah akar raksasa yang menonjol dari tanah, bersandar pada batang pohon yang basah oleh embun. Di sekelilingnya, hutan seolah bernafas dengan tenang, menikmati keputusasaannya. Tidak ada arah. Tidak ada petunjuk. Tidak ada jalan.

Lalu, sesuatu berdesir dalam ingatannya.

Dulu... sepuluh tahun yang lalu...

Ia pernah tersesat disini.

More Chapters