Bab 69 – Milim dan Kekacauan Maid
"Milim!" suara Arvid menggelegar dari ruang tengah kantor pusat Bitwhale.
Gadis itu melongok dari balik layar hologram dengan wajah polos penuh senyum, "Hehe, kenapa marah, sih?"
"Berhenti pakai akun Satoshi Nakamoto buat ngelawak! Dunia kripto geger gara-gara kamu nulis 'lebih canggih dan keren kan heheh~!' kayak anak SMP!"
Milim menyeringai. "Tapi dunia butuh sedikit bumbu, kan? Lagian lucu juga lihat komunitas kripto pada panik."
Arvid mengusap wajahnya, stres. "Kamu bikin kredibilitas dunia blockchain jadi meme nasional."
Milim, yang sadar kakaknya benar-benar kesal, mulai mengambil pendekatan baru.
"Yaaa... maafin aku dong, kak," katanya sambil bergeser mendekat. "Sebagai penebusan, aku bakal jadi maid seharian buat kakak!"
"Eh?" Arvid menyipitkan mata. Tapi sebelum sempat menolak, Milim sudah berlari ke kamarnya dan kembali lima menit kemudian memakai pakaian maid digital berdesain elegan.
Dia mulai membuatkan teh, memijat pundak Arvid sambil berkata dengan gaya lembut, "Tuan besar, hari ini saya akan melayani Anda dengan sepenuh hati."
Arvid hanya bisa menghela napas… lalu dengan iseng mengaktifkan fitur rekam di kacamata BitLens miliknya.
Dua jam kemudian, video pendek berjudul "CEO Bitwhale Dimanjakan Maid Imut?!?" tayang di BitPlay.
---
Efek Global? Gempa Fandom.
Judulnya saja sudah cukup untuk memancing kegilaan. Dalam waktu 24 jam, video itu ditonton 214 juta kali.
Komentar terbanyak:
"ITU MILIM??? GILA, AKU KIRA DIA DEWA TEKNOLOGI!"
"Tolong... cosplay maid versi panjang... kami butuh."
"Sejak kapan dunia AI jadi begini imut…"
"Mata saya tidak kuat. Saya akan menjilat layar—eh maksudku, memujanya."
Milim yang mengetahui video itu diunggah tanpa sepengetahuannya, langsung menjerit di kantor, "ARVID!! HAPUS SEKARANG!"
Arvid hanya tersenyum santai. "Terlambat. Video itu udah masuk trending global. Kapan lagi PR gratis kayak gini?"
---
Milim: Antara Malu dan Legenda Baru
Meskipun malu bukan main, Milim tak bisa menolak kenyataan bahwa dirinya sekarang menjadi ikon baru fandom remaja dan pengguna BitPlay.
Fanart mulai bermunculan, meme tak terkendali, bahkan challenge #MilimMaidChallenge viral di BitShort, membuat ribuan fans ikut menirukan gaya dan ucapan "Tuan besar~ hari ini saya akan..."
Bitwhale bahkan harus menambah server untuk menampung lalu lintas yang melonjak gara-gara satu video iseng itu.
---
Keesokan harinya, Milim berjalan cepat menuju gedung pusat Bitwhale. Ia mengenakan jas panjang hitam khasnya, kacamata data, dan sepatu hak pendek. Ekspresinya kembali dingin. Tegas. Seperti biasa.
Namun sejak ia masuk lobi, seluruh suasana kantor terasa… aneh.
Satu per satu staf Bitwhale menghentikan aktivitas. Tatapan mereka terbelalak, setengah kagum, setengah tidak percaya. Sebagian karyawan pria langsung menyentakkan pandangan ke arah lain begitu mata Milim menyapu mereka—takut ketahuan kalau mereka barusan melihat ulang video maid-nya untuk keempat kalinya pagi itu.
Seorang staf wanita membisik ke temannya, "Gila… kemarin dia nyuapin Arvid sambil bilang 'Ayo makan yang banyak tuan besarku~' sekarang mukanya kayak jenderal perang."
Milim terus melangkah, wajah tetap datar. Tapi di dalam hati? Hancur. Malu. Ingin kabur ke bulan.
Saat ia masuk lift, seorang manajer yang baru tiga bulan kerja langsung menunduk 90 derajat. "Selamat pagi Direktur Milim!"
"Pagi," ucap Milim singkat, lalu menahan napas.
Detik itu juga, video maid-nya mencapai 1,2 miliar views.
---
Media Sosial dan Media Massa: Terbakar
Tagar #MilimTheMaid masih berada di puncak BitTrend. Reaksi netizen:
"Tidak masuk akal. Ini manusia atau karakter anime yang hidup?"
"Kita sudah masuk era teknologi… dan maid AI."
"Plot twist terbesar abad ini. CEO Bitwhale ternyata... soft girl?"
Bahkan media massa arus utama mulai meliput:
> "CEO Bitwhale Milim Arvison mengejutkan dunia dengan sisi personal yang tak terduga. Apakah ini strategi pemasaran, atau hanya kakak adik yang terlalu santai?" – NY Tech Observer
> "Milim sang penakluk dunia teknologi kini juga menaklukkan hati remaja. Dunia tak akan sama lagi." – Tokyo Digital Times
Milim mengetuk meja ruang rapat sambil duduk di kursi kepala. Para eksekutif berkeringat dingin, tak tahu apakah hari ini akan jadi akhir karier mereka atau tidak.
Dia menghela napas panjang.
"…Aku akan lupakan ini kalau kalian semua berhenti menatapku seperti aku bintang idol. Kita lanjut bahas akuisisi SatNet."
Seluruh ruangan langsung mengangguk, cepat, nyaris komikal.
---
Arvid di Lantai Atas: Menahan Tawa
Arvid yang melihat semua ini dari layar BitLens-nya, hanya bergumam, "Terkadang dunia butuh tahu kalau jenius pun bisa jadi manusia biasa... atau maid sekali-sekali."
---
Berikut kelanjutan Bab 70 – Milim dan Strategi Gagal:
---
[Bitplay Video: "Masa Depan AI dan Blockchain oleh Milim Arvison" – 3 Menit Sebelum Dihapus]
Milim duduk tegap di depan kamera. Mengenakan pakaian formal, riasan minimalis, dan ekspresi serius. Latar belakang biru gelap dengan logo Bitwhale berputar pelan.
"Selamat datang. Hari ini saya akan menjelaskan secara ringkas peran blockchain dalam mengamankan sistem AI generatif dan bagaimana desentralisasi bisa melindungi data pribadi di era digital."
Komentar langsung mengalir di samping layar:
"Kapan maid episode 2?"
"Suara maid-nya lebih lucu waktu nyuapin Arvid kemarin."
"Aku nggak bisa konsen lihat dia serius, wkwkwk."
"BITMAID PLEASE!!"
Milim berhenti bicara di tengah kalimat.
"…Dalam sistem Proof of—"
Dia terdiam. Lalu menatap layar. Lalu menghela napas.
"…Sudahlah."
[Live ended.]
---
[Kantor Bitwhale – 20 Menit Kemudian]
"AKU UDAH SERIUS!! UDAH GANTI BAJU! UDAH NULIS SKRIP!!!"
Milim berteriak di ruang kerja pribadi Arvid, sambil berjalan bolak-balik seperti kucing marah. Wajahnya merah, air matanya menetes sedikit tapi dia terus berusaha terlihat garang.
"APA MEREKA PIKIR AKU MAID BENERAN SEKARANG?! AKU ITU CEO! CEO TERHEBAT DI DUNIA TEKNOLOGI INI!"
Arvid duduk di sofa, tangan menopang dagu, menatap Milim sambil tersenyum geli. "Kau juga yang masukin efek suara 'nyan~' pas nyuapin aku kemarin…"
"ITU EDITOR!!" bentak Milim.
Pintu ruang kerja terbuka pelan. William masuk, membawa tablet.
"Eh, aku cuma mau kasih laporan…"
BRUK
"KAU JUGA SOK KAGET KEMARIN! UDAH TAHU ITU VIDEO ISENG KAKAK-KAKAKAN!!"
"APA HUBUNGANNYA DENGAN AKU?!" William panik.
Milim menyerang mereka berdua dengan bantalan kursi sambil terus ngomel, memarahi semua orang yang berani tertawa atas penderitaannya. Tangis tertahan dan frustasi bercampur jadi satu.
---
[10 Menit Kemudian – Milim Duduk, Keringetan]
Arvid menyodorkan botol air.
"Gagal sekali bukan berarti gagal selamanya," katanya tenang.
Milim diam. Mengambil botolnya. "…Tapi sakit banget rasanya…"
William nyengir kecil. "Tapi jujur ya… kau tetap imut waktu marah tadi."
"WILIAM!!!"
---