Bab 65 – Dunia yang Terjebak (April 2017)
Di bulan April 2017, dunia mulai menyadari bahwa mereka telah masuk terlalu dalam ke dalam jerat ekosistem teknologi—bukan hanya sekadar kecanduan, tapi ketergantungan total.
Podcast-podcast independen, tayangan video populer di BitPlay, hingga diskusi panel di BitMusic dan Red Queen mulai mempertanyakan:
"Apakah kita benar-benar bebas?"
Video berjudul "Digital Feudalism: How Bitwhale and Apple Own Us" menembus 250 juta penonton hanya dalam dua minggu. Tokoh-tokoh pemikir dunia mulai mengangkat isu dominasi Apple dan Bitwhale dalam kehidupan digital global.
Media arus utama mulai ikut bersuara:
New York Times: "Kita bukan pengguna. Kita adalah produk."
Le Monde: "Raja digital abad ke-21 tidak dipilih oleh rakyat—mereka membeli dunia."
Al Jazeera: "Dunia Islam bicara boikot, tapi tetap pakai BitPlay."
---
PBB dan Jalan Buntu
Melihat meluasnya kecemasan, Pengadilan Internasional PBB mengadakan dengar pendapat khusus dan mengundang perwakilan Bitwhale dan Apple untuk membahas "pengaruh tidak proporsional terhadap dunia digital dan hak individu global".
Namun hasilnya mengecewakan.
Tak ada hukum internasional yang bisa memaksa dua perusahaan swasta untuk "membebaskan" pengguna dari ekosistem mereka. Argumentasi hukum, ekonomi, dan teknologi saling bertabrakan dan akhirnya...
Sidang buntu.
Satu-satunya negara yang mampu secara efektif "lepas" dari Bitwhale dan Apple hanyalah:
China, karena firewall dan sistem lokal yang ketat.
Rusia, karena kontrol informasi nasional.
Korea Utara, karena isolasi total.
Beberapa negara komunis tertutup lainnya.
Sisanya, termasuk negara-negara demokrasi besar, sudah terlalu dalam bergantung.
---
Milim, Arvid, dan Wiliam: Kakak-Adik Penguasa Era
Di sebuah vila mewah di Swiss, Milim duduk bersantai bersama Arvid dan Wiliam James Nava. Ketiganya menyaksikan siaran sidang PBB sambil tertawa kecil.
> Arvid: "Mereka mengeluh, tapi tetap pakai produk kita."
Milim: "Bahkan kelompok ekstrimis itu... Mereka menyebarkan boikot lewat BitPlay. Ironi adalah seni zaman ini."
Wiliam: "Mereka tidak sadar. Kita tidak menjual software. Kita menjual dunia."
Ketiganya menyadari: tak ada jalan keluar bagi para pesaing atau para pembenci.
---
Kemenangan yang Terasa Aneh
Di balik kekuasaan mereka, muncul juga kesadaran: dunia sedang berubah ke titik yang tak bisa diputar kembali. Bitwhale dan Apple tidak sekadar perusahaan—mereka adalah sistem.
Dan seperti sistem besar lainnya sepanjang sejarah, keduanya mungkin tidak akan dikalahkan... kecuali oleh revolusi.
---