"Tunggu... apa aku baru saja mati?"
Raito mengerjapkan matanya. Sekujur tubuhnya terasa ringan, tapi pikirannya masih kacau. Ingatan terakhirnya adalah kecelakaan—petir menyambar mobilnya saat hujan deras. Tidak ada rasa sakit, hanya kegelapan… lalu tiba-tiba dia berada di sini.
Namun, 'di sini' bukanlah dunia yang dia kenal.
Dia berdiri di tengah tempat kosong, seperti ruang hampa berwarna abu-abu. Di depannya, sosok berjubah hitam dengan wajah tak terlihat menatapnya.
"Kau seharusnya mati, tapi sistem dunia ini mengalami error. Jadi, kami memberimu kesempatan baru."
"Error? Kesempatan baru?" Raito menyipitkan matanya. Ini seperti skenario transmigrasi dalam novel fanfiction yang sering kubaca…
"Kami akan mengirimmu ke dunia lain. Sebagai kompensasi, kau akan diberi tubuh baru dan beberapa kekuatan. Pilih dengan bijak."
Seketika, berbagai informasi membanjiri pikirannya. Dunia Jujutsu Kaisen—tempat di mana makhluk kutukan, penyihir, dan pertarungan supernatural merajalela.
Raito terkekeh. "Kalau begitu, berikan aku sesuatu yang membuatku tak terkalahkan."
"Permintaan yang sombong… tapi baiklah."
Jadi ini tubuh baruku?
Raito berdiri di depan cermin di kamar asramanya. Rambutnya hitam dengan ujung keemasan, matanya berwarna biru terang, seolah menyimpan kilatan petir. Tubuhnya atletis, tinggi sekitar 180 cm, dengan otot yang tidak terlalu mencolok tapi terasa padat dan bertenaga.
Dia mengenakan seragam SMA Jujutsu—jaket biru gelap dengan kerah tinggi, celana hitam longgar, dan sepatu khusus.
Kekuatan barunya pun mulai terasa.
— Energi Kutukan Infinity: Seperti milik Gojo Satoru, tapi lebih fleksibel.
— Kontrol Energi Kutukan Sempurna: Dia bisa mengendalikan energi kutukan hingga ke detail terkecil.
— Black Flash On-Demand: Dia bisa mengaktifkan Black Flash kapan pun dia mau.
— Kutukan Petir: Kekuatan sejatinya—dia bisa mengendalikan dan menjadi personifikasi petir.
"Gila... aku benar-benar jadi monster di dunia ini."
---
Pintu Kelas 1-A, SMA Jujutsu Tokyo
Hari pertama sebagai murid baru.
Gojo Satoru berdiri di depan kelas dengan senyuman santainya. "Baiklah, anak-anak! Kita punya murid baru hari ini. Coba perkenalkan diri."
Raito memasuki kelas dengan langkah santai. Matanya menyapu ruangan. Di sana ada Itadori Yuji, Fushiguro Megumi, dan Kugisaki Nobara, tiga protagonis utama.
Dia tersenyum lebar, sedikit sombong. "Yo, nama gue Kaminari Raito. Jangan bikin masalah denganku, atau kalian bakal kena petir."
Itadori tertawa. "Haha! Gaya banget perkenalannya!"
Nobara mengangkat alis. "Oh? Sok percaya diri juga, ya?"
Megumi hanya menatapnya dengan waspada.
Gojo menepuk pundaknya. "Anak ini cukup spesial, jadi jangan remehkan dia. Baiklah! Untuk menyambut Raito… kita akan langsung latihan tempur!"
Raito menyeringai.
"Bagus. Saatnya pamer sedikit."