Bab 1: Kematian Seorang Pangeran
Darah mengalir di atas salju yang putih. Aroma besi menyengat hidung, dan dunia mulai gelap perlahan.
Pangeran Kael jatuh berlutut. Pedang menancap di dadanya, menembus jantung yang selama ini berdetak untuk tanah airnya.
Di hadapannya, berdiri Jenderal Arvak, orang yang dia anggap sebagai kakak kandungnya.
"Kau seharusnya tidak mempercayai siapa pun di istana, Kael," ucap Arvak dingin, mencabut pedangnya.
Dengan sisa napas terakhir, Kael berbisik, "Aku bersumpah… akan kembali. Dunia ini belum selesai denganku…"
Dan kegelapan menelannya.
13 Tahun Kemudian
"Bangun, bocah!"
Suara kasar dan bau roti basi membangunkan seorang anak laki-laki kurus dari tidurnya. Namanya Kael, anak yatim piatu yang tinggal di Desa Elwain. Tapi pagi itu… ada yang berbeda.
Sebuah notifikasi transparan muncul di hadapannya:
[Selamat datang kembali, Pangeran Kael.]
[Sistem Reinkarnasi telah aktif.]
[Misi Pertama: Dapatkan kembali sihir Elemental Api Lv.1]
[Hadiah: +1 Kenangan Masa Lalu]
[Peringatan: Setiap kekuatan yang diambil akan menghapus satu kenangan acak.]
Kael menatap layar itu, tubuhnya gemetar—bukan karena takut, tapi karena dia tahu… sumpahnya akan ditepati