Cherreads

Chapter 5 - CHAPTER 05 SPEAK  -  SPEAK IBLIS

POV Orang Ketiga

Athariq sekarang mulai masuk ke kamarnya, karena terus mendengar panggilan dari istrinya dari dalam kamar. Dan karena memang dia yang melakukan hal itu kepada Ghaidaq, tentu dia tidak akan memberikan secara langsung apa yang diharapkan oleh istrinya saat ini. Beda dari biasanya, Ghaidaq yang selalu jual mahal dan menjaga imagenya didepan suami apalagi orang lain, justru kini menghampiri Athariq dan mulai merengek minta dipuaskan.

Ghaidaq : Mas, aku lagi kepengen banget nih. Ayo... Sudah lama juga kan kita gak main.

Athariq : "Kan baru kemarin main kerumah kita yang lagi dibangun, sampe shopping juga kan kemarin.", jawab Athariq pura - pura tidak mengerti maksud ucapan istrinya.

Ghaidaq : "Ikh kamu mah... masa gak paham sih Mas...!?", rengek Ghaidaq kembali.

Athariq : "Ya terus, pengennya main kemana atuh sayang...?", Athariq kembali menguji istrinya.

Yang diinginkan Athariq adalah Ghaidaq menjadi seorang istri yang blak - blakan dihadapannya. Tidak lagi menjaga imagenya yang alim dan pendiam. Sangat kebetulan, usahanya itu didukung oleh faktor keberuntungan. Karena Ghaidaq mulai membuka pikirannya terhadap seks setelah membeli HP dari Thayyibah, teman lamanya. Yang didalamnya terdapat banyak folder berisi film perngentotan.

Ghaidaq : "Mas, pleaseeeee... Aku gak tahan Mas", rengek Ghaidaq kembali sambil tangannya menahan selangkangannya seperti anak kecil ingin buang air.

Athariq : Ya, kamunya gak jelas banget. Apaan coba...!?

Ghaidaq : "Ini Loh Mas. Anuku. Udah gatel banget, sumpah. Ayo kita main.", kembali Ghaidaq berusaha mengungkapkan keinginannya, namun masih tertahan gengsinya.

Athariq : "Tau akh. Gak jelas kamu yang... aku mau keteras dulu, mau ngobrol sama Ayah.", jawab Athariq yang masih terus menggoda istrinya.

Namun ketika Athariq hendak keluar pintu, Ghaidaq memeluknya dari belakang dengan erat.

Ghaidaq : "Tolong Mas... ayo kita ngeseks. Adek gak tahan, beneran. Ya, ya, ya... pleaseee...", rengek Ghaidaq kembali.

Athariq : "Aduh Dek, kenapa gak ngomong dari tadi. Kamu ngomongnya main - main dan main terus. Bilang aja kamu pengen ngentot. Hahaha…", ujar suaminya menertawakan istrinya.

Ghaidaq : Iya, pokoknya itu Mas. Ayo...!!!

Athariq : "Kalo ngajak itu yang bener, coba kamu bilang pengen ngentot atau ngewe.", ucap Athariq yang mulai mempengaruhi Ghaidaq.

Ghaidaq : "Enggak. Pokonya hayu ikh... malah diem terus kamu mah...", rengek Ghaidaq kembali dengan manja.

Athariq : Yakalo kamu gak mau bilang dan ngajak dengan bener, ya Mas gak mau. Udah ya, Mas mau keluar dulu. Ayah nungguin tuh.!!

Ghaidaq : "Iya, hayu. Hayu kita ngewe Mas, aku gak tahan pengen dientot.". ucap Ghaidaq yang sudah tak tahan menahan gelombang syahwatnya.

Athariq : "Hahaha... Nah gitu dong. Ngapain jaga image Mulu sih didepan suamipun.", kata Athariq kepada Ghaidaq.

Ghaidaq : "Iya Mas, Maaf. Ya, ayo kita ngewe Mas. Udah gatel punyaku.", pinta Ghaidaq kembali.

Athariq : "Apanya nih yang gatel, yang jelas dong.", goda Athariq lagi.

Namun lagi - lagi Ghaidaq masih kekeh mempertahankan imagenya, dan tak mau semakin terjerumus dengan ajaran suaminya yang menurutnya sekarang semakin aneh. Karena Ghaidaq tidak mau menjawab, maka Athariq pun akhirnya memutuskan untuk keluar kamar. Karena tidak mungkin juga dirinya bersetubuh bercumbu dengan istrinya disore hari ini, tentu Athariq takut suara mereka berdua terdengar oleh orang - orang dirumah. Athariq merasa sudah cukup menggoda Ghaidaq.

Athariq : "Yasudah kalo gak mau bilang, Mas keluar dulu. Lagian masih siang juga. Gak enak sama orang rumah kalo kedengeran suara aneh - aneh dari kamar kita.", ucap Athariq yang lalu pamit keluar kamar.

Sementara Ghaidaq, kini mengigit bibir bawahnya. Karena dia kewalahan merasakan sensasi rangsangan dari efek obat yang dicekokan suaminya tanpa sepengetahuannya.

Ghaidaq : "Kok aku jadi begini... tubuhku tak bisa dikendalikan.", ucap Ghaidaq dalam hati.

Ghaidaq pun langsung segera meraih HPnya, dan membuka video Thayyibah yang sedang bergoyang diatas tubuh pria. Ghaidaq kembali menonton video bokep temannya, bahkan kali ini dia menontonnya dalam keadaan sange berat. Tanpa sadar kini dia mulai membuka seluruh pakaiannya. Dan tangannya mulai aktif memainkan vaginanya, bahkan kini dengan berani Ghaidaq mulai mencoba memasukkan satu dua jari kelubang kemaluannya yang sudah sangat becek akibat obat perangsang yang dicekokan suaminya itu.

Ghaidaq : "Ooouuuhhhhhhh... Eemmmmpppphhh... ternyata ngocok sendiri rasanya seenak ini… ooouuuhhhh...", racau Ghaidaq.

Ghaidaq : "Ibahhh... akuhhh… pengenhh… begituhhh...".ucap Ghaidaq yang sedang mengocok memeknya sendiri sambil menonton video persetubuhan Thayyibah temannya.

Entah sadar atau tidak, namun Ghaidaq semakin terhanyut kedalam khayalan nya sendiri. Dia semakin membayangkan jikalau yang ada divideo bokep itu bukanlah Thayyibah, akan tetapi dirinya lah sosok perempuan divideo itu. Pikiran Ghaidaq semakin melambung tinggi, dia kini mulai mengucapkan kata - kata yang Thayyibah ucapkan didalam video.

Ghaidaq : Kohntolll... ooohh… kontol enak... terus... genjot aku dengan kontolmuuhhh…". racau Ghaidaq yang meniru ucapan Thayyibah didalam video.

Sejurus kemudian, akhirnya dia mengalami orgasme akibat kocokan jarinya sendiri. Ini kali pertama bagi Ghaidaq melakukan masturbasi sampai mencolok memeknya sendiri dengan menggunakan jari tangannya. Diapun kini menghentikan aksinya dan mulai sadar kembali. Walau sejenak sempat lupa diri dan lepas kendali, Ghaidaq segera kembali kealam sadarnya.

Ghaidaq : "Astaghfirullah... ya Allah... maaf, aku sampai melakukan dosa seperti barusan.", gumamnya yang langsung beranjak ke kamar mandi untuk mandi mensucikan dirinya yang dia anggap telah melakukan dosa.

Namun Ghaidaq lupa belum mematikan video yang dia putar di HPnya itu, sehingga ketika kakaknya Daniyah masuk ke kamarnya, Daniyah melihat HP milik Ghaidaq itu masih memutar video bokep.

Daniyah : "Aduh Astaga... Ini Bu guru... ternyata bener - bener suka nonton film begituan.", gumam Daniyah.

"Tok..tok..tok..", Daniyah mengetuk pintu kamar mandi Ghaidaq, karena dia mendengar suara keran air hidup dikamar mandi Ghaidaq.

Daniyah : "Daqqq... Bisa keluar bentar gak?? Tolong anter Kakak keminimarket dong...!!!", panggil Daniyah kepada Adiknya.

Ghaidaq : "BENTAR Kaak...", jawab Ghaidaq dari dalam.

Dan langsung terdengar keran air dimatikan, dan Ghaidaq pun menongolkan kepalanya keluar dari pintu.

Ghaidaq : "Eh Kak... tolong ambilin handuk aku dong. Pleasee... Lupa tadi gak bawa handuk...", pinta Ghaidaq kepada Daniyah.

Daniyah : "Ikh, mandi gak pake handuk. Pasti buru - buru kan gara - gara habis nonton bokep…" ejek Daniyah.

Ghaidaq : "Eh, sembarangan aja kalo ngomong. Mana mungkin aku...", belum sempat Ghaidaq selesai bicara.

Daniyah kembali menyanggahnya :

Daniyah : "Halah… itu Hape Mu masih muter filmnya kok... masih gak mau ngaku aja.", ujar Daniyah.

Ghaidaq : "Eh... Anu… itu". Ghaidaq hendak menjelaskan kembali.

Namun Daniyah kembali memotong ucapannya :

Daniyah : "Udah gak usah dijelasin. Kakak paham kok. Ayo cepetan ah pake baju. Anter kakak keminimarket. Pengen beli susu.", ucap Daniyah menyela.

Ghaidaq : "Eh. Iya – iya... kakak tunggu diluar aja ya... aku mau pake baju dulu…

Daniyah : Oke.. tapi itu matiin dulu filmnya. Nanti malah sange lagi kamunya gara - gara ketengok lagi videonya.

Lalu Daniyah pun kembali keluar dari kamar Ghaidaq. Sementara Ghaidaq segera meraih Hapenya lalu mematikan video bekas dia tonton tadi.

Beberapa saat kemudian, Ghaidaq sudah selesai mengenakan pakaiannya. Namun ternyata dia masih merasakan kedutan - kedutan kecil didinding vaginanya.

Ghaidaq : "Ikh, masih gak enak anuku...", Gumamnya.

Namun Ghaidaq memaksakan diri untuk menahan perasaan itu, karena harus segera mengantar kakaknya keminimarket. Diapun mengambil jaketnya yang tergantung, helm dipojok kamarnya, serta HP barunya itu. Dan ketika hendak membuka pintu, tiba - tiba ada notif pesan WA masuk ke HP tersebut.

Ghaidaq : "Lah... kok ada notif WA... aduh si Ibah… WA miliknya juga belum dia hapus dari Hape ini ternyata.", gumam Ghaidaq karena merasa belum memasukan nomor WAnya di HP itu karena belum sempat membeli nomor baru setelah HP lama ya hilang.

Karena takut pesan penting yang ditujukkan untuk temannya, Ghaidaq pun terpaksa membuka pesan masuk itu. Dan alangkah kagetnya Ghaidaq ketika membuka pesan WA tersebut. Dipesan itu, ada sebuah foto batang kemaluan pria yang sudah tegak dan berukuran panjang serta besar.

Ghaidaq : "Astaghfirullah..." Dan "addduuuhhh…", ucap Ghaidaq kaget sampai HP nya jatuh kelantai. "Aduh. Rusak gak ya Hapenya…" "Yaaahhh.... Retak LCDnya dikit... sayang banget.", gumam Ghaidaq ketika mengambil kembali HPnya yang terjatuh akibat rasa kagetnya barusan.

Sejurus kemudian sebuah pesan kembali masuk.

Pesan Misterius : "Kok diread doang Bah, kamu gak kangen sama kontol gedeku...??", bunyi pesan itu tertulis.

Ghaidaq merasa syok sekejap, sebelum akhirnya langsung menghapus foto yang dikirim oleh kontak yang diberi nama "Atha" tersebut.

Ghaidaq : "Ikh. Si Ibah. Kelakuannya aneh - aneh terus. Bikin mataku terus ternoda gara - gara Hape bekas pakainya ini.", kembali Ghaidaq menggumam.

Hingga akhirnya kakaknya kembali memanggilnya lagi dari luar.

Daniyah : "Daqqq... hayyu... lama banget sih dandannya.. keburu hujan...!!!", panggil Daniyah.

Ghaidaq pun akhirnya jadi keluar kamar, setelah lumayan lama dibelakang pintu kamarnya ketika dia dikagetkan pesan aneh di HPnya barusan. Ghaidaq pun berangkat mengantarkan kakaknya keminimarket, sementara Athariq berada diteras rumahnya sedang berbincang dengan kakak iparnya dan juga Ayahnya.

"Tiiingg... Tiiing.... Tinngggg.... Triiinnngg...", terdengar empat kali bunyi notif pesan masuk di HP Ghaidaq ketika sedang dijalan.

POV Ghaidaq

Daniyah : "Siapa sih Daq...? Bunyi terus itu HPmu.", tanya kakakku yang sedang kubonceng ini.

Ghaidaq : "Temennya dari temen aku yang sebelumnya punya Hape ini Kak...!!", jawabku sekenanya.

Daniyah : "Gak mau kamu buka dulu??? Siapa tahu dari Athariq...!?", tanya Kakakku lagi.

Ghaidaq : "Enggak Kak. Pasti bukan. Soalnya nomornya masih nomor punya temenku.", jelasku pada kakakku.

Akupun kembali sekelebat mengingat foto yang dikirimkan orang itu. Sebuah gambar kelamin pria yang sedang tegak sempurna. Duh, kenapa aku malah kembali mengingat gambar itu sekarang. Ini gara - gara Thayyibah. dia semakin merusak mata dan pikiranku dengan hal - hal mesum seperti itu. "Ckiiiiiiittttt... Tiiiidddd... Tidiiiiiiidddttt...", suara rem dan klakson mobil membangunkanku dari lamunanku.

Ghaidaq : "Astaghfirullah...", reflek ucapku.

Daniyah : "Adduhh...Ghaidaq... kenapa gak fokus bawa motornya sih... ", protes kakakku yang juga merasa kaget karena aku mengerem dadakan.

Ghaidaq : "Eh, iya... maaf Kak... maaf...", ucapku pada Kakakku. "Maaf ya Pak... Saya kurang hati - hati… sekali lagi maaf...!!!", ucapku kepada bapak - bapak pengendara mobil yang hampir tabrakan dengan motorku. "Addduhh... Ghaidaq... fokus dong fokus... Jangan ngelamunin hal yang gak penting…".ucapku pada diriku sendiri didalam hati.

Beberapa saat kemudian, kami sampai keminimarket yang dituju. Sementara kakakku masuk keminimarket, aku memutuskan untuk menunggu saja diparkiran.

Dan akupun teringat dengan pesan masuk yang terus berbunyi ketika diperjalanan tadi. Akhirnya aku membuka empat pesan yang masuk itu, dan lagi - lagi dari kontak yang bernama Atha. Tiga foto berisi foto gambar penis kembali, dan satu pesan lagi berbunyi :

Atha : Suka enggak sama kontolku…?

"Deggghh…". jantungku serasa berhenti berdetak beberapa detik. Karena kembali kaget melihat foto penis lelaki itu kembali, dan membaca pesan yang tertulis 'Kontol', tentu saja ketika membaca pesan itu, hati dan pikiranku juga menjadi reflek ikut mengucapkan kata kontol itu ketika membacanya. Namun entah setan darimana yang mempengaruhiku, bukannya aku memberitahukan kepada orang itu bahwa nomornya sudah tidak dipegang lagi oleh Thayyibah. Aku malah membalas dua kata terhadap pertanyaan orang itu. Yakni. "Gak tahu." Dan sontak orang itupun kembali membalas pesanku yang dikiranya Thayyibah.

Atha : "Ini divideo ini, kamu bilang kamu suka banget kontolku karena gede. Bikin kamu puas dan ketagihan juga.", balas orang itu.

Diikuti dengan satu pesan susulan berisi potongan video ketika Thayyibah bilang seperti yang dia katakan ketika mereka bercinta, ketika kudekatkan HPku ketelingaku untuk mendengarkan suara video tersebut.

Siapa orang ini, pikirku. Sudah pasti bukan suaminya, karena Thayyibah belum menikah sampai saat ini. Dan sialnya, karena memang aku yang sebelumnya juga masih merasakan kedutan divaginaku, kini malah kembali merasakan basah divaginaku. Gara - gara barusan mendengar percakapan mesum Thayyibah ketika bercumbu dengan pria itu. Mendengar desahannya divideo itu juga membuat bulu kudukku berdiri. Memberikan sensasi aneh lagi, sepertinya aku kini menyadari hal ini, aku terangsang saat ini. Mungkin ini yang dibilang orang - orang dengan Ghaidaqlah sange. Kemudian akupun berfikir apa yang sebaiknya aku katakan kepada lelaki itu, jika sampai dia tahu aku bukan Thayyibah, tentu dia akan mengetahui jikalau aku sudah melihat foto dan gambar penis besarnya itu. Aku bilang besar karena terlihat dari dalam foto, penis lelaki itu lebih panjang dan besar dibanding penis suamiku kelihatannya. Namun jika aku tidak memberitahukan hal yang sebenarnya, maka dia akan terus mengirim pesan pada nomor ini. Setelah dipikir panjang, aku pun memutuskan akan mengatakan fakta ini kepada orang yang bernama Atha tersebut. Bahwa nomor ini bukan nomor Thayyibah lagi. Namun ketika aku hendak mengetik, kakakku keburu keluar dari minimarket dan mengajakku untuk segera pulang karena takut keburu hujan. Membuatku tidak jadi menulis pesan yang kubiarkan kepada si Atha itu. Dan sialnya, karena aku benar - benar sedang sange saat ini, bayangan foto penis orang itu terus terbayang didalam kepalaku.

Membuatku harus susah payah untuk fokus dalam mengendarai motorku.

Tapi, Alhamdulillah, Tuhan masih memberikan keselamatan bagiku. Karena kini, kami sudah kembali tiba dirumah ketika waktu hampir menjelang Adzan Maghrib. Karena pada saat itu, Ayah, suami, dan kakak iparku baru hendak mau pergi sembahyang kemesjid. Sementara aku, aku memutuskan untuk segera masuk ke kamar. Dan karena aku sudah mandi sebelumnya, akupun memutuskan untuk main HP untuk menunggu Adzan Maghrib berkumandang. Dan akupun teringat dengan niatku tadi yang ingin memberitahukan kepada orang itu bahwa aku bukan Thayyibah.

Ghaidaq : "Maaf, sebenarnya nomor ini sudah tidak dipegang oleh Thayyibah lagi. Aku sudah membeli Hape ini dari Thayyibah, akan tetapi nomor WAnya belum direset atau dihapus oleh Thayyibah maupun olehku." Tulisku padanya.

Orang itupun kembali membalas pesanku :

Atha : "Ooh... seperti itu ya... maaf kalau begitu, atas kelancanganku tadi karena sudah mengirim foto kontolku padamu.", jawab orang itu minta maaf.

Minta maaf tapi masih bilang kata 'Kontol' ketika membalas pesanku. Jadilah, hati dan pikiranku kembali mengucapkan kata kotor itu. Padahal ketika suamiku memintaku berkata jorok seperti itu, aku masih enggan. Tapi gara - gara orang itu, dipikiranku jadi sering terlintas kata 'Kontol' tersebut.

Ghaidaq : "Iya. Nanti kalo ketemu sama Thayyibah, aku bilang sama dia, kalo kamu chatting.", balasku lagi.

Atha : "Iya, bilang saja Atha kangen gituh..." balasnya. "Oh iya, jadi kamu sebenarnya siapa? Boleh tau namanya?", sambung pesannya.

Ghaidaq : "Aku Ghaidaq, teman Thayyibah.", jawabku kembali.

Bagaimana terhipnotis, aku malah terus membalas pesan orang itu. Padahal ketika suamiku berada di Jepang saja, ketika ada nomor nyasar yang ingin kenalan denganku, aku tidak pernah meladeninya, bahkan aku langsung suka memblokir mereka. Ketika di FB banyak yang minta kenalan pun, aku mengacuhkan mereka. Tapi saat ini, aku malah melanjutkan chattingku dengan orang yang tidak kukenal itu, membicarakan tentang Thayyibah. Sampai Adzan Maghrib pun berkumandang.

Ghaidaq : "Sudah Adzan Maghrib, sudah waktunya sholat. Sana pergi sholat...!". suruhku lewat pesan padanya.

Setelah mengirim pesan itu, akupun beranjak hendak mengambil wudhu untuk sholat. Namun ketika membaca pesan balasannya yang cepat itu, aku malah tidak jadi mengambil air wudhu.

Atha : "Tapi akukan kristen... Masa ikut sholat.", tulisnya.

Ghaidaq : "Oh... maaf. Gak tahu.", jawabku.

Atha : "Lah, masa gak ngeh sih... kamu gak lihat kontolku yang gak disunat???". balasnya kembali.

Astaga ucapku dalam hati, membaca balasan pesannya. Aku tidak menyadari hal itu.

Akupun akhirnya berdalih jikalau aku tidak sempat melihat foto yang dia kirimkan tersebut.

Ghaidaq : "Aku gak sempet lihat fotonya, aku langsung hapus tadi . Jadi gak merhatiin.", balasku kembali.

Atha : Masa sih??? Yaudah tuh aku kirim lagi fotonya.". balas dua pesannya.

Ya, dia malah kembali mengirimkan foto penisnya itu. Tapi, lagi - lagi aku yang tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku saat ini, malah penasaran dengan apa yang dia katakan. Bahwa kontolnya tidak disunat, eh penisnya maksudku. Akupun kini memperhatikan bentuk penisnya, dan akupun reflek menelan ludah karena lagi - lagi aku melihat gambar penis laki - laki lain selain punya suamiku, dan ukurannya pun jauh lebih panjang dan lebih besar dibanding punya suamiku.

Atha : "Gimana Ghaidaq, udah diperhatiin kontolnya...??", tanyanya kembali salam sebuah pesan.

Sekaligus menyadarkanku, dari lamunanku yang terus membandingkan ukuran penis orang itu dengan milik suamiku.

Ghaidaq : "Ayo Ghaidaq, istigfar, sadarlah, apa yang terjadi padamu. Kenapa kamu malah melayani pesan orang mesum seperti dia.", ucapku dalam hati menekankan pikiranku untuk berhenti membalas pesannya.

Atha : "Kenapa gak balas?? Lagi bayangin kontolku masuk kelubang memekmu ya Ghaidaq…? Kalo penasaran sama rasanya tanya saja Thayyibah. Dia aja ketagihan Loh.", tulisnya lagi, karena aku belum membalas lagi pesannya.

Membaca kata - kata mesum dari orang itu membuat tubuhku bergidik. Namun jujur saja, puting susuku mengeras dan vaginaku kembali terasa lembab dan cenat cenut mendengarnya. Karena aku tak kunjung membalasnya, dia segera menelponku. Terlihat dilayar HP, ada panggilan masuk darinya. Lagi - lagi dorongan syahwatku malah mendorong pikiranku untuk mengikuti rasa penasaran yang lebih besar yang kurasakan saat ini. Akupun mengangkat telpon dari laki - laki bernama Atha tersebut.

Atha : Hallo Ghaidaq... kukira kamu gak bakal ngangkat telponku.

Ghaidaq : "Iya halo juga.", balasku singkat.

Atha : "Jadi Gimana menurutmu kontolku?? Kamu suka enggak...?". tanyanya.

"GLekk...". reflek aku menelan ludahku mendengar pertanyaan mesum secara langsung darinya.

Tapi lagi - lagi mendengar lelaki itu memesumi diriku, malah semakin membuat cenat cenut vaginaku.

Ghaidaq : "Gak tau...", jawabku akhirnya.

Atha : Coba kamu bayangin aja kalo kontol panjangku ini masuk kelubang memekmu yang sudah basah itu...!

"Hah…", kenapa dia tahu vaginaku sedang basah, pikirku saat itu.

Atha : "Lalu ketika kugenjot memek sempitmu dengan kontol panjangku, aku akan menyedot puting susumu Ghaidaq... Bayangkan betapa nikmatnya yang kamu rasakan... kamu akan menjerit dan mendesah keenakan seperti Thayyibah tadi.", kembali ucapannya mengsugestiku.

Tanpa sadar aku seperti terhipnotis hanya ikut membayangkan apa yang dia katakan.

Atha : "Gimana Ghaidaq…???? Enak??", tanyanya ketika aku sedang membayangkannya.

Ghaidaq : "Iyaahhh... aaanngghhhhh..." Balasku sedikit mengerang.

Karena kini, nafasku kurasakan semakin berat karena sange dibuatnya. Nafsu syahwat yang sedari tadi menggebu dan tak dipuaskan oleh suamiku, membuatku mudah terbawa suasana oleh orang yang tidak kukenali ini.

Atha : "Jadi gimana??? Mau ngerasain kontol panjangku dimemekmu..???" Tanyanya lagi.

Ghaidaq : "He'em...", balasku singkat.

Karena kini satu tanganku sudah mulai mengelus - elus vaginaku dari luar pakaianku.

Atha : "Jawab yang bener dong sayang... Mau gak memek kamu aku entot dengan kontolku yang gak sunat dan panjang ini???" Tanya lelaki itu kembali.

Ghaidaq : "Iyaaahhh... aku mau...". jawabku terhipnotis dalam obrolan telpon ini.

Atha : "Mau apa sayang...???", tanyanya lagi.

Ghaidaq : "Aku mau kontol panjangmu masuk kememekku... aaaaaaaaaahhhhhh... ". vaginaku terasa muncrat ketika aku mengatakan hal mesum itu padanya ditelpon.

Akupun semakin jatuh terbuai oleh setiap kata demi kata dari lelaki mesum itu.

POV Orang Ketiga

SETELAH cukup lama Ghaidaq telponan dengan lelaki bernama Atha itu, kini Ghaidaq semakin lupa diri. Dia yang seharusnya menjalankan ibadah Maghrib, malah asyik mencolok dan mengocok memeknya sambil telponan dengan laki - laki yang bukan suaminya. Ya, kini Ghaidaq semakin terlarut oleh godaan dan speak - speak iblis dari mulut lelaki yang bukan muhrimnya itu. Ghaidaq melupakan ibadahnya dan malah asik masturbasi ditemani oleh lelaki yang bukan suaminya lewat telpon. Bahkan terlihat kini Ghaidaq telponan sambil mengangkangkan pahanya, dan vaginanya sudah tidak terbungkus celana dalam. Bagian tubuh bawahnya sudah telanjang, dan vaginanya terlihat sudah sangat banjir hingga kain seprai didepan vaginanya basah kuyup saat ini. Itu semua diakibatkan oleh kejahilan suaminya yang mencekoki Ghaidaq dengan obat perangsang namun tidak diberi kepuasan, serta lihainya lelaki bernama Atha tersebut merayu Ghaidaq dan memberikan sugesti yang mampu menembus pikiran Ghaidaq, istri Athariq yang alim dan selalu menjaga imagenya itu.

Ghaidaq : "Aaaaaaaaannnnnngghhhhhhhhhhhhh..." Dan, "Sssrrrrrrrrtttttt...", Ghaidaq mendesah dan squirt hebat ketika orgasmenya.

Dia sampai terjengkang, dan tubuhnya mengejang. Dan vaginanya memuncrat - muncratkan cairan orgasmenya. Orgasme terdahsyat yang baru Ghaidaq rasakan seumur hidupnya. Ghaidaq pun tertidur entah pingsan karena kecapean akibat orgasme dahsyatnya, melupakan ibadahnya di Maghrib ini. Dan panggilan telepon pun berakhir. Sementara itu, Athariq masih dimesjid bersama yang lainnya, karena dimalam itu dilanjutkan dengan kegiatan pengajian rutin bapak - bapak jama'ah mesjid itu.

Bersambung...

JANGAN LUPA KOMEN, VOTE DAN FOLLOW, AYOO MARI BANTU ADMIN SUPAYA BISA LANJUTIN KARYA INI...

KALO ADA LEBIH REJEKI BOLEH DONASI KE ADMIN SUPAYA LEBIH SEMANGAT LAGI UPDATE NYA...

JANGAN LUPA JUGA FOLLOW SOSIAL MEDIA ADMIN

INSTAGRAM : @WIDASU.ID

INFORMASI!!! NANTI AKAN ADA KONTEN PREMIUM BERGENRE : NTR, GANGBANG, PEMERKOSAAN, CUKOLD DLL DARI KARAKTER YANG UDAH GW BUAT DI KARYA INI...

JADI BUAT KALIAN YANG MINAT BELI KONTEN PREMIUM GW, BISA KONTAK SOSIAL MEDIA GW ATAU KE PLATFORM SEBELAH YAITU KARYAKARSA!!!

TERIMAKASIH KEPADA PEMBACA YANG SUDAH DUKUNG KARYA INI…

 

More Chapters