Lana
Akhirnya kami sudah mendapatkan scroll sihir yang kita cari dan dengan begini kita akan dipastikan lolos tahap kedua.
Atau… begitulah yang kami kira.
"Jadi…" Rhydan mengangkat alis, menatap scroll yang kini berada di tanganku, "sekarang kita pencet bola teleportasi, kan? Langsung balik. Cheers, selamat tinggal, ayo makan ayam goreng?"
Yae melipat tangan. "Itu... terdengar terlalu gampang."
Lucen tidak menoleh, masih memeriksa area sekitar. "Terlalu sunyi. Kalau ini ujian, seharusnya tidak secepat dan sesederhana itu."
Aku menatap gulungan di tanganku. Masih hangat. Masih berdenyut pelan. Tapi... tidak ada petunjuk lain. Tidak ada suara "ting-ding, selamat!" Tidak ada cahaya penjemput. Hanya arena kosong dan kabut yang makin menebal.
"Kita benar-benar tidak dikasih tahu cara keluar?" gumamku.
"Kurasa ini bagian dari ujiannya," Yae berkata sambil menendang batu kecil. "Mereka akan menguji kita sampai akhir. Termasuk... soal cara kabur."