Cherreads

Chapter 3 - Bertarung Melawan Cyborg

Victor kembali melancarkan serangan ke gedung kota menghancurkannya agar Michael keluar dari tempat persembunyiannya. Melihat gedung gedung kota yang menjadi hancur membuat Storm maju menyerangnya. Tak akan membiarkannya menghancurkan kota Nirvana seenaknya.

"Armor Scarlet, "Storm dengan turbo dikaki armornya melayangkan pedangnya kearah Victor.

"Duaamh, "Victor menahan serangan Storm.

Bukannya menganggap Storm sebagai penyelamat mereka semua para penduduk kota menuduh Storm sebagai pengkhianat kota Nirvana. Storm tak peduli dengan mereka semua dirinya bertarung hanya untuk dirinya sendiri.

"Kak, "Jessica berada dikerumunan banyak penduduk kota melihat kakaknya bertarung dengan cyborg hanya diam saja sesuai perintah Storm tidak mendekat ketempat dia bertarung.

Storm dan Victor bertarung dengan sengit sama sama tak mau mengalah apa yang dikehendaki hati mereka masing masing. Victor akan mengalahkan Storm terlebih dahulu sebelum menghabisi Michael yang licik. Storm bimbang harus mempercayai ucapan Victor atau tidak dirinya tak pernah berurusan dengan siapapun.

"Menyingkir kau, "Teriak Victor pada Storm yang menghalangi jalannya mencari orang yang dimaksudnya.

"Hadapi aku dulu jika kau ingin menghancurkan kota ini, "Storm tentu tak akan membiarkan kota ini hancur bagaimanapun juga kota ini adalah tempat lahirnya dia meski tak dianggap.

"Kau membela brengsek itu akan kuhabisi kau, "Tegas Victor menyerang Storm dengan tinjunya kearahnya.

"Bang, "Sambil menghindari serangan Storm berkata jika dia tidak membela Michael dirinya hanya tidak akan membiarkan kota ini hancur begitu saja.

"Aaargh, "Didalam armornya Storm memuntahkan darah akibat tinju Victor yang hampir meremukkan armornya.

"Huh, "Armor Scarlet Storm menjadi nonaktif karena Storm menonaktifkannya agar tidak menghancurkannya.

"Untuk apa kau menolong mereka hah?...

"Lihatlah kau bahkan tidak dianggap olehnya!... "Meski Victor dipenuhi akan dendam tapi dia juga merasa iba dengan Storm yang dibenci penduduk kota itu sendiri.

"Sudah kubilang!...

"Aku bertarung untuk diriku sendiri!...

"Tidak ada yang lain, "Storm mengubah tangan kanannya menjadi pedang dan melesat cepat menyerang Victor.

"Traaang, "Tinju Victor yang seperti baja bertentengan dengan pedang Storm.

"Bergabunglah denganku!...

"Kita akan menhancurkan kota ini dan akan menguasai dunia, "Victor menawarkan kerja sama dengan Storm tentang niat jahatnya.

"Berisik, "Teriak Storm tak mau menerima tawaran Victor.

Merasa tak mungkin bisa mengajak Storm bekerja sama dengannya untuk menguasai dunia dari banyak orang jahat seperti orang baik. Victor menganggap Storm sabagai musuhnya dan akan mengalahkannya apapun harus menggunakan cara untuk menghabisi Storm.

"Mungkin aku hanya orang hina tapi semua manusia juga tidak ada sempurna pasti punya kekurangan dan kelebihannya masing masing, "Storm berkata sambil mundur kebelakang menghindari serangan Victor.

"Kau tahu manusia itu jauh lebih kejam dari seorang iblis?... "Ucap Victor yang mengajak Storm berbincang dulu sebelum melanjutkan pertarungan mereka.

"Apa maksudmu itu?... "Storm tak tahu apa yang dibiracarakan Victor.

"Manusia hanya mementingkan diri sendiri, Mereka melakukan apapun untuk menjadi orang yang terhormat, Bahkan bisa saja membunuh orang lain demi kepentingan pribadi, Jika iblis tugasnya menghasut manusia maka manusia sendirilah yang terbuai dalam nafsu dunia dan menjadikannya serakah, "Terang Victor pada Storm.

"Kenapa kau bisa berfikir seperti itu?... "Tanya Storm lagi pada Victor.

"Karena aku mengalaminya sendiri kedua orang tuaku mati dibom oleh walikota sialan Nirvana ini, Dia hanya memanfaatkan penduduk kota demi kepentingannya sendiri, "Balas Victor dengan dipenuhi kebencian terhadap Michael.

"Aku tak tahu harus percaya atau tidak!...

"Bagiku tidak ada yang lebih berharga selain diri sendiri, Hidupku hanya dipenuhi oleh kesepian dan aku berjanji pada diriku sendiri akan membunuh siapapun yang kumau!... "Balas Storm lagi padanya.

"Jika kau tak mau diajak bekerja sama!...

"Hiduplah dalam penderitaanmu sendiri tanpa ada yang memperdulikannya, "Victor maju kearah Storm menyerangnya dengan kuat.

"Berisik!... "Teriak Storm tak kalah maju kedepan menyerang Victor dengan begitu cepatnya.

Victor yang ingin hidup dalam kedamaiannya akan mewujudkan dengan cara menghancurkan dunia ini. Dan akan menyisakan orang yang baik tanpa ada rasa saling membunuh satu sama lainnya. Storm hanya ingin mencari dengan kedamaiannya sendiri meski dibenci satu dunia dirinya tak peduli.

More Chapters